28 Januari 2011

REPORTASE HAJI 1431/2010 HIJRIYAH



-->
RCA Ihsaniyah FM Tegal Kerja Bareng RSUI Harapan Anda dan Bank Syariah Mandiri Tegal Kembali Siarkan Reportase Haji dari Tanah Suci

K
embali sebagai bentuk kepedulian RCA Ihsaniyah FM Tegal terhadap pendengar dan para jamaah Haji Kota Tegal, dalam momentum musim haji tahun 1431 H , alhamdulillah telah menyiarkan siaran langsung Reportase Haji 1431 dari Tanah Suci, Makkah. Seakan tak ingin melewatkan momentum penting ini, RCA telah menggandeng pihak-pihak yang juga merasa concern dan peduli terhadap kebutuhan masyarakat. Gayung pun bersambut, Rumah Sakit Umum slam Harapan Anda Kota Tegal dan Bank Mandiri Syariah merespon baik dan mendukung sepenuhnya tawaran kerjasama dari RCA Ihsaniyah FM.
“Kami sangat mendukung acara ini, karena merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat adalah memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat kota Tegal dan sekitarnya.” demikian respon H. Zacky Afiff SE, Direktur RSUI Harapan Anda Tegal, ketika crew RCA bersilaturahmi ke tempat tugasnya.
Sebuah terobosan baru tentunya dari RCA Ihsaniyah FM untuk menyajikan program yang terbaik buat para pendengarnya. Sebuah langkah yang cukup berani yang tentunya bukan tanpa resiko. Radio yang beralamat di Jl. Sumbodro 14 Tegal ini, sudah sejak tahun 2002 memfokuskan diri sebagai radio bernuansa informasi, dakwah dan pendidikan yang masing-masing dikemas dengan berbeda dengan lainnya, nuansa islami yang hanya akan ditemui di gelombang 102,1 FM menjadikan kami unik dan mendidik.
Bersama reporter H. Nadirin Maskha (Ketua IPHI Tegal) dengan Moderator Ust. Untung Supriyadi Lc (Kepala SMP Al-Irsyad) yang juga pernah menjadi Team Pembimbing Haji Daerah (TPHD) Kota Tegal, juga Responden dari Makkah, H. Ismail Sepudin, menginformasikan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan para Jamaah Haji dari Kota Tegal selama pelaksanaan ibadah haji dari mulai pemberangkatan, kegiatan di tanah suci, sampai kembali ke tanah air.
Program khusus ini, Alhamdulillah telah diselenggarakan dari telah masuk tahun keempat tanggl 27 Oktober sd.17 Desember 2010. Disiarkan secara langsung di 102,1 RCA Ihsaniyah FM setiap pukul 14.15 WIB, dan disiarkan ulang pukul 19.30 dengan pertimbangan, mungkin sahabat muslim ada yang belum tidak sempat mengikuti pagi hari bisa menyimak sore harinya. Selain itu, siaran ini juga dihadiri oleh para pejabat dari pemerintahan kota Tegal. Di samping juga Breaking News yang hadir sewaktu-waktu apabila ada berita penting yang harus segera dilaporkan.
Program ini diadakan dengan Harapan para Sahabat Muslim –demikian sapaan untuk para pendengarnya- yang ada di wilayah Tegal dan sekitarnya bisa mengetahui kondisi kesehatan jama’ah serta segala kegiatan yang dilaksanakan oleh jama’ah haji pada umumnya dan terkhusus adalah jama’ah haji asal kota Tegal, sehingga mereka (keluarga jama’ah haji di kota Tegal) tidak merasa khawatir tentang kondisi jama’ah haji di Tanah Suci. Masyarakat Tegal juga diberi kesempatan untuk menanyakan kondisi keluarganya di Tanah Suci melalui program Reportase Haji 1431 Hijriyah ini.

03 Juli 2008

Introduction

Assalamualaikum

Lima dekade mengudara RCAFM semakin akrab dihati pendengar dan penggemarnya.
Keberanian dan tekadnya untuk terus berinovasi meracik acara on-air maupun off-air secara proposional menjadikan RCAFM diakui masyarakat sebagai radio yang UNIK DAN MENDIDIK.
Keunikan dan eksklusifisme inilah yang menjadi daya tarik para pengusaha dan biro iklan untuk menggandeng RCAFM sebagai mitra bisnisnya

Wassalamualaikum

01 Juli 2008

MySin on RCA FM Tegal


Fitri lagi mejeng bareng MySin setelah ngobrol di 102.1 RCA FM Tegal buat promo album barunya dengan Single Hits "Aku Kamu"

Walikota Tegal pada Acara Reportase Haji

Begitu antusiasnya orang nomor satu dikota Tegal ini dalam berkomunikasi dengan Reporter RCA FM di Mekah
Waluyo Sedjati, SH TPHD Kota Tegal 1429 H dengan moderator Al Ustadz Untung Supriyadi Lc-TPHD Kota Tegal Tahun 1428 H juga Sekjen FSUI-
(Forum Silaturahim Umat Islam) Kota Tegal

Vagetos Visit on RCA FM



"Keren-keren juga ya Vagetos saat promo album perdananya...
Waktu itu mereka masih Culun-culun lho...
(jangan marah ya vagetooos)

DAILY PROGRAM 102.1 RCA IHSANIYAH FM

05.00 – 05.15 Tadarus Al-Qur’an
05.15 – 05.45 Kajian Pagi Kosim Nurzeha
06.00 – 07.00 Infak – Info Aktual
07.00 – 08.00 Info Dunia Islam
08.00 – 09.00 Terminal Info Kerja
09.00 – 10.00 STMJ
09.00 – 10.00 Bingkisan Spesial
10.00 – 12.00 Female Citra Wanita
12.00 – 12.30 Rehat Dome
12.30 – 13.00 Voice Of Islam
13.00 – 14.00 Rehat Manca
14.00 – 15.00 Serambi Islami
15.00 – 16.30 Request Pelajar
16.30 – 17.30 Kajian Sore
17.30 – 18.00 Jelang Sore
18.00 – 18.15 Tadarus Al-Qur’an
18.15 – 18.30 Voice of Islam
18.30 – 20.00 Music 4 Student
20.00 – 21.45 Irama Gambus
21.45 – 22.00 Tadarus Al-Qur’an

Selintas Khabar Islam

Alhamdulillah...Rakyat Rusia Minati Produk Berlabel Halal

Alhamdulillah...Rakyat Rusia Minati Produk Berlabel Halal

Menurut keterangan Ketua pusat pemantauan makanan halal di Rusia, Ja'far Aziz Bayev, produski produk berlabel halal di negara ini selain mendapat sambutan dari umat Islam juga diterima luas oleh non muslim.

Bayev menandaskan, jual beli makanan dan produk berlabel halal mendapat sambutan luas dari warga muslim dan non muslim. Ditambahkannya, jumlah pusat penjualan makanan dan daging halal di Rusia selama tujuh tahun terakhir meningkat dua kali lipat.

Ia menegaskan, makanan dan produk berlabel halal di Rusia diproduksi dengan pengawasan ketat dan sesuai standar.

Menurut laporan televisi al-Kautsar, produksi makanan dan produk halal tahun 2003 sekitar 70 ton dan di awal tahun 2010 melonjak melampaui angka tujuh ribu ton. Produk ini selain dikonsumsi di dalam negeri juga diekspor ke negara muslim.


MUSLIM IN MICHIGAN/RODRIGO GAYA
Niat Membela Muslim Antarkan Christina Rountree Memeluk Islam
Christina Rountree

Saat dua pesawat menabrak gedung WTC pada 11 September silam, Christina Rountree masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Seperti sebagian besar warga Amerika lain, ia mengaku terperangah dan marah.

"Kemudian muncul di berita bahwa itu semua dilakukan oleh Muslim. Saya pun bertanya pada teman-teman Muslim saya, 'mengapa orang-orang ini berbuat atas nama Islam. Itu agama kalian bukan?"

Christina masih ingat, teman-temannya berkata, "Mereka adalah orang-orang gila. Mereka tidak mewakili Muslim. Islam adalah agama damai."

Namun ia tidak puas dengan jawaban itu. Ia pun mulai mencari tahu sendiri tentang keyakinan tersebut. Bahkan di kampus ia bergabung dengan Asosiasi Mahasiswa Muslim.

Saat mencari tahu itulah mata Christina mulai terbuka. Selama ini rupanya Christina juga tengah mencoba menentukan seperti apa kehidupannya kelak dan ia melihat bahwa informasi tentang Islam selama ini adalah salah.

Ia pun memutuskan untuk membantu warga non Muslim di Amerika untuk memahami Islam. "Mereka mendapat informasi salah dan itu mengkhawatirkan," ungkap Christina. "Saya seorang Afro-Amerika, jadi saya tahu betul rasanya dihakimi karena tampilan anda,"

Namun awalnya Christina juga ragu bila orang-orang akan mendengarkannya. Ia pun membagi keraguan itu kepada temannya, seorang Muslim.

Sang teman berkata padanya. "Well, Christina, apakah tidak lebih keren dengan memberi contoh bagaimana seorang Muslim seharusnya, dan tidak menghabiskan waktu dengan berbicara apa yang bukan Muslim.

Saat mendengar itu, Christina merasa menemukan tombol 'klik. "Entah mengapa saya merinding mendengar itu dan saya terharu. Itu momen yang sangat emosional."

Ia pun kian dalam mempelajari Islam. Hingga akhirnya ia menyatakan meyakini kebenaran Rasul Muhammad dan semua kebaikkan yang ia lakukan. Ia menyukai gagasan terstruktur yang ditawarkan Islam dan juga fakta yang ia jumpai bahwa Al Qur'an menjawab semua yang ia butuhkan.

Pada 17 November 2006, Christina menyatakan keislamannya. Ia berikrar dengan mengucapkan syahadat, bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah rasul Allah.

Ia merasa memeluk Islam merupakan sesuatu yang diinginkan Tuhan terhadapnya. Meski, ia mengaku, itu bukan sesuatu yang diinginkan oleh ibunya.

"Ibu saya sungguh gusar, ia mengira saya melakukan ini demi seorang laki-laki, karena selama ini saya selalu dekat dengan para pria dengan tampila Timur Tengah atau Indian," tutur Christina.

"Padahal saat itu saya tidak memiliki satu teman dekat lelaki satu pun. Jadi ia tidak bisa menggunakan kartunya," katanya. Sementara sang ayah cenderung menghormati keputusannya. "Ayah berkata, lakukan apa yang membuatmu bahagia. Lakukan apa pun yang membuat kamu berpikir telah menemukan Tuhan,"

Christina mengatakan ibunya justru kini kian dekat denganya sejak ia memeluk Islam. Bahkan ibunya juga kerap ikut saat ia pergi ke masjid.

Menjadi Muslim ia pun mengalami masa sulit dan menyakitkan. Salah satunya ketika terjdi upaya pengeboman pada sebuah maskapai di Detroit saat Hari Natal yang berhasil digagalkan. Ia menilai itu kemunduran besar bagi Muslim di mana pun.

"Bukan lagi sekedar dua langkah, itu seperti ribuan langkah mundur," ujar Christina. "Pasalnya kami baru sampai pada titik di mana anda dapat berbicara tentang Islam dalam aura positif dan bukan dianggap pengkhianat ketika anda melakukan itu."

Sebuah pengalaman dalam penerbangan kian memperburuk perasaan Christina. Tak lama setelah upaya serangan oleh seorang Muslim Nigeria, ia berada dalam sebuah pesawat yang hendak lepas landas, ketika seseorang di sebelahnya mengajak berbicara tentang topik tersebut

"Ia dan juga pilot berulang kali mengatakan, 'Para Muslim tidak seharusnya di Amerika. Saya harap mereka semua mati'. Mereka terus mengatakan itu dan itu lagi," kenang Christina.

Saat itu ia langsung paham, bahwa itulah pandangan tentang Muslim yang mungkin dimiliki mayoritas warga AS. Christina pun berharap dapat menjadi penangkal pandangan itu dengan menjadi contoh nyata.

Namun ia mengakui saat itu ia memilih diam dan tidak mengatakan bahwa ia sebenarnya seorang Muslim. Ia merasa terlalu dibebani oleh obrolan tersebut.

Pengalaman itu tak membuat ia kehilangan harapan bahwa suatu saat Amerika akan melakukan seperti yang ia lakukan, mempelajari sendiri bagaimana Islam sesungguhnya.

"Padahal warga Amerika cenderung cepat bertanya tentang segala sesuatu," ujarnya. "Anehnya tidak untuk ini (Islam-red)."

Christina menyatakan ia pun masih harus belajar banyak tentang keyakinan barunya. Saat ini ia memang tidak berjilbab karena itu bukan yang ia peroleh pertama kali. Namun ia berharap dan berdoa suatu saat ia akan mengenakan.

bedah tafsir Drs. Untung Supriyadi